Rabu, 05 Februari 2025

Penyakit jantung : penyebab, faktor, gejala, pencegahan

 


Apa Itu Penyakit Jantung?
Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Masalah pada jantung bisa disebabkan akibat peradangan pada pembuluh darah jantung, sumbatan, infeksi, hingga kelainan bawaan. 

 Beberapa jenis penyakit jantung, antara lain:

1.) Penyakit jantung koroner, merupakan suatu penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan pembuluh darah di jantung.
2.) Penyakit jantung bawaan, merupakan suatu masalah jantung yang ditemukan sejak bayi, yang paling umum ditemukan adalah kebocoran katup jantung.
3.) Infeksi jantung (endokarditis), merupakan suatu infeksi pada lapisan dalam jantung.
4.) Gagal jantung, merupakan suatu kegagalan otot jantung untuk memompakan darah secara memadai ke seluruh tubuh.
5.) Aritmia, merupakan suatu gangguan irama jantung yang menyebabkan denyut jantung tidak normal.


Penyebab Penyakit Jantung
Penyebab dan faktor risiko dari penyakit jantung tergantung pada jenis gangguan yang diidap, antara lain:

1.) Penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di jantung. 
2.) Penyakit jantung bawaan, hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti penyebabnya. Beberapa faktor risikonya, antara lain ibu terinfeksi rubella saat hamil, ibu mengonsumsi obat tertentu saat hamil, atau adanya kelainan gen.
3.) Infeksi jantung (endokarditis), umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Bakteri yang paling umum ditemui sebagai penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus beta hemolyticus grup A.
4.) Gagal jantung, umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, infeksi, atau adanya kelainan katup jantung.
5.) Aritmia, umumnya disebabkan oleh kelainan bawaan, adanya otot jantung yang mati karena penyakit jantung koroner, konsumsi alkohol atau kafein yang berlebihan, stres, atau efek samping obat tertentu.

Faktor Risiko Penyakit Jantung
Ada beberapa faktor yang dapat memperbesar terjadinya risiko penyakit jantung, berikut di antaranya: 

1. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Hipertensi dapat memberikan tekanan ekstra pada dinding pembuluh darah yang dapat merusak arteri dan menyebabkan penumpukan plak. Hal ini kemudian meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan gagal jantung. 

2. Kolesterol tinggi
Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, menghalangi aliran darah, dan meningkatkan risiko serangan jantung. Namun, kadar kolesterol baik (HDL) membantu mengurangi risiko penyakit jantung. 

3. Merokok
Merokok dapat menyebabkan dinding pembuluh darah rusak, meningkatkan pembekuan darah, dan menurunkan kadar oksigen dalam darah yang dapat menyebabkan masalah jantung. 

4. Diabetes
Kadar gula darah yang tinggi akibat diabetes dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Diabetes tipe dua seringkali berhubungan dengan obesitas, yang juga menjadi faktor risiko utama penyakit jantung. 

5. Kelebihan berat badan dan obesitas
Obesitas meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang berkontribusi pada peningkatan risiko jantung. 

6. Kurang aktivitas fisik
Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan peningkatan berat badan, hipertensi, dan kolesterol tinggi dan sangat memberikan risiko kesehatan jantung. 

7. Riwayat keluarga
Jika ada anggota keluarga yang memiliki penyakit jantung, risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa akan meningkat. Faktor genetik bisa mempengaruhi cara tubuh mengatur kolesterol, tekanan darah, dan metabolisme gula. 


Gejala Penyakit Jantung
Beberapa gejala penyakit jantung, antara lain:

- Penyakit jantung koroner, gejala utamanya adalah nyeri dada, yang dapat disertai dengan sesak napas, nyeri yang menjalar ke lengan kiri, atau ke rahang dan punggung.
- Penyakit jantung bawaan, gejalanya dapat berupa sesak dan terlihat membiru saat menangis atau menyusu, bengkak di sekitar mata dan di tungkai, serta berat badan tidak bertambah.
- Infeksi jantung (endokarditis), gejalanya berupa demam, denyut jantung tidak teratur, sesak napas, bengkak di perut atau tungkai, serta batuk-batuk.
- Gagal jantung, gejalanya berupa sesak napas yang makin berat saat beraktivitas, sesak napas yang makin berat saat berbaring, tungkai bengkak, dan perut membesar.
- Aritmia, gejala yang dapat timbul berupa jantung berdebar-debar, rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, sensasi melayang, bahkan hingga pingsan.


Diagnosis Penyakit Jantung
Dokter akan mendiagnosis penyakit jantung diawali dengan wawancara medis lengkap, yang diikuti dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh. Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa tes penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis. 

Beberapa pemeriksaan penunjang tersebut, antara lain:

1. Elektrokardiogram (EKG)
Adalah pemeriksaan untuk melihat aliran listrik dan irama jantung. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasang beberapa sadapan (berbentuk seperti penjepit) ke tubuh pasien. EKG merupakan pemeriksaan yang paling umum dilakukan pada mereka yang diduga mengalami gangguan jantung.

2. Ekokardiografi
Merupakan pemeriksaan untuk melihat bagian dalam jantung, fungsi pompa jantung, dan fungsi katup jantung. Pemeriksaan ini terutama dilakukan pada mereka yang diduga mengalami gagal jantung, penyakit jantung bawaan, dan kelainan katup jantung.

3. Treadmill test 
Pemeriksaan irama jantung yang dilakukan sembari pasien melakukan aktivitas fisik (treadmill). Pemeriksaan ini umumnya dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit jantung koroner.

4. Angiografi
Pemeriksaan jantung yang dilakukan dengan cara memasukkan suatu alat yang berfungsi sebagai kamera ke dalam pembuluh darah jantung. Tujuannya untuk melihat ada tidaknya sumbatan di dalam pembuluh darah jantung.

Pengobatan Penyakit Jantung
Pengobatan penyakit jantung dapat bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan kondisi jantung yang dialami pasien. Berikut adalah beberapa metode pengobatan utama untuk penyakit jantung: 

1. Perubahan gaya hidup
Perubahan gaya hidup ini dapat membantu menurunkan tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah. Pasien penyakit jantung dianjurkan untuk menerapkan pola makan sehat, berolahraga secara teratur, berhenti merokok, dan mengelola stres dengan baik.

2. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengobati penyakit jantung, antara lain: 
Obat penurun kolesterol (statin): Untuk menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL).
Obat antihipertensi: Untuk mengontrol tekanan darah tinggi.
Antikoagulan: Untuk mencegah pembekuan darah, yang dapat mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.
Obat untuk mengelola diabetes: Bagi pasien yang juga menderita diabetes tipe 2.
3. Prosedur medis
Beberapa prosedur medis mungkin diperlukan untuk mengatasi penyakit jantung yang lebih serius, termasuk:
Angioplasti: Prosedur untuk membuka pembuluh darah yang tersumbat dengan menggunakan balon kecil yang diletakkan di dalam arteri.
Pemasangan stent: Stent adalah tabung kecil yang dipasang untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka setelah angioplasti.
Pembedahan bypass jantung: Ini dilakukan untuk mengalihkan aliran darah dari pembuluh darah yang tersumbat dengan menggunakan pembuluh darah lain dari bagian tubuh yang berbeda.
4. Pemasangan alat medis
Pacemaker: Digunakan untuk mengatur detak jantung yang tidak teratur (aritmia).
Defibrillator jantung: Alat ini digunakan untuk mencegah serangan jantung, dengan memberikan kejutan listrik pada jantung yang berdetak tidak normal. 
5. Transplantasi Jantung
Pada kasus penyakit jantung yang sangat parah atau gagal jantung, transplantasi jantung dapat dilakukan. Ini melibatkan penggantian jantung yang rusak dengan jantung dari donor yang sehat.


Pencegahan Penyakit Jantung
Pada penyakit jantung bawaan, upaya pencegahan yang efektif belum ditemukan hingga saat ini. Namun, pada penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan aritmia, ada beberapa upaya pencegahan dapat dilakukan, antara lain:

1. Menjaga pola makan sehat
Konsumsi makanan kaya akan serat, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian sangat penting untuk kesehatan jantung. Kurangi juga makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan garam.

2. Rutin berolahraga
Berolahraga secara teratur harus menjadi bagian dalam pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit jantung. Contohnya berjalan kaki, berlari, atau berenang. Rutin berolahraga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan sirkulasi darah. 

3. Hindari merokok
Zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan kadar kolesterol jahat. Penelitian telah membuktikan bahwa berhenti merokok dapat meningkatkan kesehatan jantung secara signifikan. 

4. Mengelola stres
Stres kronis dapat meningkatkan tekanan darah dan mempengaruhi kesehatan jantung. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau aktivitas yang menyenangkan untuk mengurangi stres dan menjaga kesehatan mental. 

5. Memeriksa kesehatan secara rutin
Pemeriksaan rutin untuk memantau tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah sangat penting. Deteksi dini ini merupakan upaya pencegahan terhadap komplikasi lebih lanjut. 









Sumber :
https://www.halodoc.com/kesehatan/penyakit-jantung?srsltid=AfmBOopwDeOuIDr3RAFxnxxNhphJ2sUjWzyAA2ex4dZNUczjGJpZ7cwv


8 komentar: